Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.
Fenol memiliki 2 sifat, yaitu :
1. Sifat Kimia :
- Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-nya sama, karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
- Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan membentuk asam fenolsulfonat (o atau p)
- Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya terbentuk 2,4,6 trinitrofenol atau asam pikrat.
- Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion. Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenola.
- Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan mempunyai sifat-sifat antiseptic.
- Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam karbol.
ada beberapa jenis Fenol
A. Fenol monofalen
Jika satu atom H dari inti aromatic diganti oleh satu gugusan OH. Fenol alfa-fenol beta-fenol. Turunan-turunan fenol:
Asam pikrat
Acidum pierinicum (2,4,6-trinitro feno) Berupa hablur kuning, tidak berbau, rasa pahit. Sukar larut dalam air dan eter dan larut dalam etanol.
Kresol
(0-kresol m-kresol p-kresol) Cairan dengan bau memadai dapat campur dengan air dan etanol digunakan sebagai pembasmi hama.
Tymol
(5-metil 2-isopropil fenol) Hablur tak berwarna bau memadai, sukar larut dalam air mudah larut dalam spiritus, eter, kloroforom, minyak. Digunakan sebagin obat batuk dan antiseptik.
B. Fenol divalent
Adalah senyawa yang diperoleh bila dua atom hydrogen pada inti aromatik diganti dengan dua gugus hidroksil. Dan merupakan fenol bervalensi dua. o-dihidroksi benzene m-dihidroksi benzene p-dihidroksi benzene pirokatekol resorsinol hidrokinon.
C. Fenol trifalen
Adalah senyawa yang diperoleh bila tiga atom hydrogen pada inti aromatic diganti dengan tiga gugus hidroksil. 1,2,3-tri hidroksi benzene.
Berikut proses Pembuatan Fenol dari Benzene Sulfonat :
Benzene yang telah diuapkan dialirkan ke reaktor continous sulfonator dan direaksikan dengan H2SO4 (98%). Pada proses ini menghasilkan benzene sulfonat dan air dengan reaksi C6H6+ H2SO4(98%) C→6H5SO3H + H2O . Air dan benzen yang tidak bereaksi akan dikeluarkan pada bagian atas dan didinginkan oleh kondensor kemudian dipisahkan, benzene akan di recycle sebagai umpan. Sedangkan benzene sulfonat akan dialirkan kearah reaktor neutralizer berpengaduk. Proses yang terjadi di dalam reaktor neutralizer yaitu netralisasi campuran benzene sulfonat dengan penambahan natrium sulfit, reaksi yang terjadi yaitu : 2C6H3SO3H + 2Na2SO→2C6H53Na+SO2+ Na2SO+ H2. C6H5SO3H dan Na2SO4 akan dialirkan menuju pressure filter, sedangkan SO2 dialirkan ke reactor acidity. Pada pressure filter yaitu proses pemisahan campuran natrium benzene sulfonat dan natrium sulfat dengan filter bertekanan, natrium sulfat sebagai filtrat akan dikeluarkan sebagai hasil samping sedangkan natrium benzene sulfonat dialirkan menuju reaktor fusion.
Proses yang terjadi pada reaktor fusion yaitu fusi dengan bantuan NaOH. Proses ini terjadi pada temperatur 300oC dengan waktu berkisar antara 5-6 jam, natrium benzene sulfonat dialirkan secara perlahan-lahan dari bagian bawah reaktor. Hasil dari reaksi ini berupa lelehan yang kemudian dialirkan menuju reaktor acidity. Pada reactor acidity terjadi proses pengasaman dengan cara menambahkan asam sulfat encer serta penambahan SO2 dari hasil neutralizer untuk menghasilkan fenol, dengan reaksi : 6C6H5ONa + 2H2SO4+ SO3 → 6C6H5OH + 2Na2SO4+Na2SO3
Hasil dari reaktor ini yaitu berupa cairan fenol yang mengapung diatas cairan natrium sulfat dan natrium sulfit.Fenol (C6H5OH ) yang belum murni akan dialirkan menuju vacum still sedangkan cairan sisa yang berupa lumpur akan dialirkan menuju steam stripper. Di vacum still terjadi proses distilasi untuk mendapatkan fenol murni sebagai hasil utama, sedangkan pada steam stripper, fenol yang masih terkandung akan dipisahkan dan dialirkan menuju vacuum still untuk dimurnikan kembali sedangkan sisanya berupa natrium sulfit dan lainya akan dialirkan menuju crystallizer untuk dikristalkan, kemudian menuju centrifuge untuk mendapatkan natrium sulfit yang murni. Sebagian natrium sulfit ini juga digunakan untuk proses neutralizer.
No comments:
Post a Comment